Allah menciptakan langit dan bumi serta isinya.
Pada hari
pertama Allah mengelilingi bumi yang tidak berbentuk dan gelap kemudian Allah
menciptakan terang dan terang itu jadi. Mengapa Allah tidak membuat bentuk bumi
terlebih dahulu sebelum ia menciptakan terang? Karena pada hakikatnya dengan
adanya terang dan cahaya maka bentuk akan muncul dengan sendirinya. Misalkan saja kita berada di suatu tempat yang
gelap maka kita tidak dapat melihat benda apa saja yang ada di depan kita
meskipun benda-benda tersebut telah memiliki bentuk sebelumnya. Dan ketika kita
memberikan cahaya walaupun hanya kecil maka dengan sendirinya bentuk dari
benda-benda tersebut akan tampak. Demikianlah hidup kita sebagai manusia, saat
ini kita masih dilingkupi oleh kegelapan dosa. Kita tidak dapat menampakkan
bentuk kita. Dan pada saat terang Kristus kita terima maka dengan sendirinya
bentuk kita sebagai anak Allah akan nampak jelas. Terang itu harus kita jaga
agar bentuk kita tetap terjaga dan dapat dilihat oleh orang lain. Orang lain
dapat melihat kita dengan jelas sebagai anak Allah.
Di akhir hari
pertama Allah berfirman, “jadilah petang jadilah pagi”. Mengapa demikian?
Bukankah seharusnya pagi dahulu baru petang? Karena hari dimulai saat petang. Hari
ini dimulai pada jam 00:00 dan pada saat itu hari keadaan masih petang tetapi
hari ini sudah mulai berjalan. Tanpa sadar kita menganggap bahwa hari dimulai
saat matahari terbit. Secara rohani kita berasal dari kegelapan dan berpindah
kepada terang Kristus dan bukan sebaliknya. Selain itu segala sesuatu yang kita
lihat saat ini berasal dari sesuatu yang tidak ada. Contoh kita melihat lampu
sebenarnya lampu berasal dari ide lampu yang ada di dalam otak Thomas Alfa
Edison. Apakah ide lampu dapat kita lihat? Tentu saja tidak bisa akan tetapi
ide tersebut merupakan awal dari lampu yang kita dapat lihat sekarang ini.
Jadi pada hari
pertama ini Allah ingin memberitahukan kepada kita bahwa ini adalah titik awal
dari hidup rohani kita dan yang harus kita lakukan. Kita harus mempunyai terang
Kristus agar bentuk kita sebagai anak Allah dapat dilihat oleh dunia yang gelap
ini. Dan kita harus menjadikan yang tidak ada menjadi ada bersama dengan
Kristus agar hidup kita menjadi cerminan Allah sang pencipta.
Comments
Post a Comment