Miracle


    Sore itu tiba-tiba terdengar suara halintar berkalikali di langit yang telah menghitam. Suaranya keras dan membahana di ruangan kerjaku. Dan tak lama kemudian hujan turun dengan derasnya. Aku tak memperdulikan turunya hujan karena dalam benakku hujannya tak mungkin lebih dari satu jam. Akan tetapi setelah satu setengah jam hujan tak kunjung reda dan intensitasnya tetap sama derasnya. Dan saat itu aku masih tetap tenang bekerja. Pada pukul 16.50 intensitas hujan mulai turun dan makin lama makin hilang suaranya. Hatiku sudah mulai tenang.

    “Yo Yanto, kendaraanmu terendam air dilihat dulu.” kata managerku.
    Mendengar itu aku langsung turun ke tempat parkir motor. Karena dalam pikiranku motorku bisa kemasukan air hujan karena motorku sudah rendah dan tua. Saat aku tiba di tempat parkir aku melihat bagian belakang motor sudah tinggal beberapa senti lagi terkena air. Teman-temanku langsung menyuruhku memindahkan motorku ke tempat yang lebih tinggi. Akan tetapi aku tidak melakukannya karena aku melihat hal itu percuma saja karena pada saat aku menurunkan motorku bagian belakangku pasti terendam air dan air akan cepat masuk ke dalam mesin jadi aku memutuskan untuk tidak memindahkannya. Kemudian aku naik kembali ke atas untuk melanjutkan pekerjaanku. Pada saat pulang aku tetap tinggal di kantor untuk menunggu air banjir surut. Sambil menunggu aku berdoa agar hujan berhenti dan air cepat surut.  Pada waktu menunggu itu ada sms datang dan saat aku membacanya mama meminta aku untuk menjemputnya di tempat yang telah aku janjikan.
    Setelah satu setengah jam menunggu akhirnya aku turun ke tempat parkir motor dan aku langsung menyalakan mesin motor dengan kencang sehingga air yang yang ada di klanpot keluar semua. Setelah beberapa menit aku menurunkan motor dan mulai jalan keluar dari kantor. Tenyata hanya 100 meter saja air menggenang dan setelah itu tanah kering saja. Aku melaju dengan kencang karena aku tak mau terlambat menjemput mamaku di tempat yang telah dijanjikan. Dan ternyata selama perjalanan jalanan tidak tergenang air. Setibanya di tempat penjemputan aku belum melihat mama dan aku menunggu di sana beberapa saat. Saat mama datang aku langsung menyalakan motor dan mulai berjalan pulang. Di tengah jalan pulang ternyata air menggenangi jalan sekitar 20 cm. Aku tetap menerobos jalan tersebut dan beberapa meter kemudian kedalaman air menjadi 30-40 cm. saat itu motor mulai goyah karena tekanan air yang kulawan akan tetapi aku tetap memaksa untuk lewat dan aku berdoa agar motornya tidak mogok.
Setelah melewati genangan air itu motorku akhirnya berhenti di tempat yang kering dan di sana ada undakan yang bisa aku manfaatkan untuk memiringkan motorku. Dan di tempat itu aku berusaha untuk menyalakan mesin motor dan usahaku berhasil setelah beberapa kali percobaan. Setelah motor menyala aku menggas motorku dengan keras agar mesin menjadi panas dan air keluar dari dalam motor. Dan setelah itu aku baru kembali melanjutkan perjalanan lagi dnegan ditemani genangan air yagn ada di jalan yang tak begitu dalam. Selama perjalanan aku merasa bahwa air telah masuk ke dalam tempat oli dan membuat oli tersebut tercampur dengan air. Keadaan ini membuat aku berpikir bahwa mesinku akan rusak parah karena oli yang tercampur dengan air akan memenuhi mesin motorku. Aku hanya bisa bernyanyi dan mengucap syukur kepada Tuhan atas keadaan yang aku alami ini.
Setibanya di rumah aku langsung membuka tempat oli dan the miracle come true, tempat oli tersebut tetap berisi oli yang tidak tercampur dengan air. Pada waktu itu aku meneteskan air mata karena syukur yang kuberikan kepada Tuhan atas apa yang Tuhan telah lakukan agar motor tersebut tetap bisa digunakan dan tidak ada oli tercampur air maupun mesin rusak. Dan motor tersebut masih bisa digunakan sampai hari ini, Terima kasih Tuhan.

Comments

Popular posts from this blog

Flowchart Penjualan Grosir / Eceran

Flowchart Proses Pembelian Barang