Semua Diawali Dengan Allah
Untuk apakah
kita hidup dan ada sekarang ini? Ini adalah pertanyaan terbesar yang selaman
ini dicari oleh banyak orang yang ada di dunia ini. Tujuan hidup kita jauh
lebih besar dari apapun yang ada dan kita dapatkan di dunia ini. Karena kalau
kita berbicara tentang tujuan hidup kita sebenarnya kita tidak sedang
membicarakan tentang diri kita sendiri tetapi kita sedang membicarakan tentang
Allah. Mengapa demikian? Karena kita diciptakan oleh karena tujuan-Nya dan
untuk tujuan-Nya.
Pada kenyataannya banyak orang
yang kebingungan mencari tujuan hidupnya adalah orang-orang yang salah
menentukan titik awal dalam pencariannya. Mereka menentukan titik awal pada
diri mereka sendiri. Mereka berpikir tujuan hidupnya berbicara tentang akan
bagaimanakah masa depan saya, bagaimana dengan keluarga saya, bagaimana dengan
perusahaan saya dan banyak lagi. Dengan titik awal dari diri sendirim kita
hanya akan berputar-putar saja tanpa mengetahui tujuan hidup kita yang
sebenarnya. Alkitab berkata, “Di dalam Tangan-Nya terletak nyawa segala yang
hidup dan napas setiap manusia (Ayub 12 : 10 ITB). ”
Bertentangan dengan banyak buku
dan film-film motivasi yang terkenal yang mengatakan kita harus melakukan ini
dan itu, harus begini dan begitu untuk mengetahui tujuan hidup kita. Hal-hal
tersebut hanya akan membuat kita gagal dan menemui kebingungan. Kita tidak akan
pernah mendapatkan tujuan hidup kita karena KITA BUKAN PENCIPTA DIRI KITA SENDIRI. Jika kita diberikan suatu
barang yang kita tidak pernah lihat dan kenali maka kita harus bertanya kepada
sang pencipta barang tersebut atau membaca buku panduan dari barang itu untuk
dapat mengetahui bagaimana cara kerja barang tersebut dan bagaimana barang
tersebut digunakan. Kalau kita mencoba mereka-rekanya yang akan kita temui
hanyalah kebingungan dan ketidakmaksimalan dalam penggunaannya.
Dengan kita berpusat pada Allah kita
akan menemukan tujuan hidup kita yang sebenarnya. Kita ada hanya karena Allah
menghendaki kita ada. Kita diciptakan oleh Allah dan untuk Allah dan sebelum kita
memahaminya, kehidupan tidak akan pernah bisa dipahami. Hanya di dalam Allahlah
kita menemukan asal-usul kita, identitas kita, makna kita, tujuan kita,
pentingnya kita, dan masa depan kita. Kadang kala kita juga memanfaatkan Allah
dalam kehidupan kita untuk aktualisasi hidup kita. Hal ini adalah
pemutarbalikan fakta dan alam dan pasti gagal karena kita diciptakan oleh Allah
bukan sebaliknya, dan hidup berarti Allah memakai kita untuk tujuan dan maksud Allah
bukan kita yang memakai Allah untuk maksud dan tujuan kita sendiri. Alkitab
berkata,” Karena keinginan daging merupakan jalan buntu; perhatian kepada Allah membawa kita keluar ke tempat terbuka, ke kehidupan yang bebas. (Roma 8:6 MSG)”.
Comments
Post a Comment