Kehidupan Setiap Orang Digerakkan Oleh Sesuatu.
Berikut ini adalah lima penggerak
kehidupan yang umum :
1. Banyak orang digerakkan oleh rasa bersalah.
Orang yang kehiupannya digerakkan oleh rasa bersalah
akan menghabiskan kehidupan mereka dengan berlari dari rasa penyesalan dan
menyembunyikan rasa malu. Mereka membiarkan masa lalu mereka mengendalikan masa
depan mereka. Mereka sering kali tidak sadar menghukum diri mereka sendiri
dengan merusakkan keberhasilan mereka. Ketika Kain berdosa ia memisahkan diri
dari hadirat Allah dan Allah berfirman, “Engkau menajadi pelarian dan
pengembara di bumi.”
Kita adalah produk dari masa lalu kita, tetapi kita
tidak perlu menjadi tawanan masa lalu. Rencana dan tujuan Tuhan atas hidup kita
tidak dibatasi oleh masa lalu kita. Allah sanggup mengubahkan kita walaupun
masa lalu kita sangatlah kelam. Ia mengubahkan seorang pembunuh bernama Musa
menjadi seorang pemimpin besar dan mengubah seorang pengecut bernama Gideon
menjadi seorang pahlawan yang gagah perkasa. Allah sangat ahli memberikan awal
yang baru bagi setiap orang. Alkitab berkata, “Alangkah bahagianya orang-orang
yang kesalahannya telah diampunkan!... Alangkah leganya hati orang yang telah
mengakui dosa-dosanya dan Allah telah menghapuskan semua dosanya.”
2. Banyak orang digerakkan oleh kebencian dan
kemarahan.
Kebencian selalu lebih melukai kita daripada orang
yang telah menyakiti kita. Sementara orang yang telah menyakiti kita sudah
melupakan perbuatan mereka dan melanjutkan hidup mereka, kita terus dipenuhi
dengan penderitaan kita dengan mengabadikan masa lalu. Perhatikanlah,
orang-orang yang melukai kita pada masa lalu tidak mungkin terus melukai kita
sekarang kecuali jika kita mempertahankan rasa sakit itu melalui kebencian. Masa
lalu adalah masa lalu dan kita tidak dapat mengubahnya lebih baik kita belajar
dari masa lalu dan jangan mengingatnya serta melepaskan pengampunan kepada
setiap orang yang telah menyakiti kita. Alkitab berkata, “Hanyalah orang yang
bodoh saja yang mati sebab sakit hatinya.”
3. Banyak orang digerakkan oleh rasa takut.
Ketakutan-ketakutan mereka mungkin akibat dari adanya
pengalaman traumatis, harapan-harapan yang tidak masuk akal, bertumbuh dalam
keluarga dengan pengawasan keras, atau bahkan kecenderungan genetic. Dan mereka
yang digerakkan oleh rasa takut sering kali kehilangan kesempatan-kesempatan besar
karena mereka takut untuk menanggung resiko dan mereka memilih untuk mencari
aman, menghindari resiko-resiko dan berupaya untuk memlihara status quo.
Ketakutan adalah penjara yang dibangun oleh diri
sendiri yang menghalangi kita untuk menjadi apa yang Allah rencanakan bagi
kita. Kita harus bergerak melawannya dengan senjata iman dan kasih. Alkitab
mengatakan, “Di dalam kasih tidak ada ketakutan; kasih yang sempurna
melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa
takut,ia tidak sempurna dalam kasih.”
4. Banyak orang digerakkan oleh materialism.
Mereka yang digerakkan oleh materialism menganggap
mereka harus memimiliki keseluruhan apa yang ada di bumi ini. Hal ini
dikarenakan adanya kesalahpahaman bahwa jika mereka memiliki lebih banyak maka
mereka akan lebih nyaman,lebih penting, lebih aman dan lebih aman. Akan tetapi
semua hal ini hanyalah memberikan kebahagian yang sementara karena hal-hal
tersebut bersifat tetap dan orang akan cenderung mencari yang lebih baru, lebih
canggih dan lebih baik.
Juga hanyalah mitos bahwa jika mendapatkan lebih banyak
maka akan lebih penting. Nilai kita tidaklah sama dengan nilai segala apa yang
kita miliki. Nilai kita tidak ditentukan oleh segala apa yang kita punya dan
Allah berfirman bahwa hal-hal yang paling berhraga tidak ditentukan dengan
barang-barang!
Mitos juga mengatakan bahwa dengan memiliki banyak
uang maka akan semakin aman. Kekayaan dan uang yang kita miliki dapat dengan
mudah hilang oleh karena banyak sebab yang tidak dapat dikendalikan sebelumnya.
Rasa aman yang sesungguhnya hanya bisa ditemukan di dalam apa yang tidak pernah
bisa diambil dari kita yaitu hubungan pribadi kita dengan Allah.
5. Banyak orang digerakkan oleh kebutuhan akan
pengakuan dari orang lain.
Orang yang digerakkan oleh alasan ini membiarkan
harapan-harapan orang tua, pasangan,anak,guru atau teman sebaya mereka
mengendalikan kehidupan mereka. Mereka berusaha untuk mewujudkannya untuk
mendapatkan pengakuan dari orang-orang yang mereka cintai dan dekat dengan
mereka. Bahkan mereka juga mereka khawatir saat mereka tidak dapat mewujudkan
harapan-harapan tersebut dan mereka tidak dihargai oleh orang-orang di dekat
mereka.
Salah satu kunci menuju kegagalan adalah berusaha
menyenangkan banyak orang. Dengan kita dikendalikan oleh pendapat orang lain
kita tidak dapat menggenapi tujuan Allah dalam hidup kita. Yesus berkata,”Tak
seorangpun dapat mengabdi pada dua tuan.”
Comments
Post a Comment