Penggerak Kehidupan Yang Sejati Part 2
3.
Mengenali
tujuan kita membuat kehidupan kita memiliki focus yang jelas.
Saat kita mengetahui tujuan kita dan kita menghidupi tujuan kita maka
tujuan tersebut akan membuat kita memusatkan segala usaha,energy dan sumber
daya yang ada di dalam kita ke satu titik yang bermakna. Kita akan menjadi
efektif karena kita bersikap selektif. Tanpa tujuan hidup kita akan seperti
sebuah gangsingan atau cakram. Kita hanya berputar-putar saja di satu titik dan
semua tenaga yang kita punya akan habis karena putaran itu. Dan pada saat
tenaga kita habis kita akan berhenti dan lelah tanpa mendapatkan sesuatau. Alkitab
berkata,”Sebab itu janganlah kamu bodoh,
tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.”
Kehidupan ini seperti cahaya. Saat cahaya itu tersebar maka cahaya itu
hanya memiliki sedikit kuasa. Akan tetapi jika cahaya itu difokuskan dengan
sangat maka cahaya itu akan berubah menjadi sinar laser dan sinar laser dapat
memotong baja. Jika kehidupan kita tefokus dengan benar maka kita memiliki
kuasa yang sangat besar. Sebagai contoh rasul Paulus, ia hampir sendirian
mewartakan injil di daerah kekaisaran romawi. Hal ini terjadi saat ia
memusatkan segala kehidupannya pada suatu focus yang jelas. Rahasianya yaitu ,” Aku memfokuskan segala tenagaku pada satu
hal ini: Melupakan apa yang ada di
belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang ada di hadapanku.”
Marilah kita memfokuskan segala kekuatan dan kehidupan kita kepada tujuan
yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kita. Saat kita focus maka kita akan
melakukan segala sesuatu yang menjadi kehendak Allah secara focus dan tidak
bermain-main. Karena dengan kita bermain-main kita tidak akan mendapat manfaat
apapun.
4. Mengenali tujuan kita akan memotivasi
kehidupan kita.
Dengan ada tujuan yang ada di dalam hidup kita maka kita akan memiliki
sebuah keinginan yang akan membuat kita menjadi bergairah dalam kehidupan.
5. Mengenali tujuan kita mempersiapkan kita
dalam kekekalan.
Pada saat ini banyak orang begitu giat mengumpulkan harta warisan yang
tidak ada habisnya. Mereka semua ingin dikenang oleh orang banyak dan para
keturunannya. Mereka mementingkan apa yang orang lain katakan pada mereka,
padahal semestinya yang lebih berharga apa yang Allah katakan mengenai
kehidupan kita. Karena apa yang kita banggkan pada suatu hari nanti akan
dianggap sampah oleh orang lain setelah berjalannya waktu. Contohnya sebuah
pakaian pencetak gol terbanyak di lapangan sepak bola pada tahun 2012 dilelang
dengan harga 2 juta US dollar. Maka banyak orang akan dengan rela membayar
lebih dari itu untuk mendapatkan pakaian itu. Akan tetapi dua tahun kemudian
rekor golnya terkalahkan oleh pemain lain maka dapat dipastikan orang akan
merasa rugi karena telah mengeluarkan uang sebanyak 2 juta US dollar pada waktu
itu.
Tujuan kita di tempatkan di bumi ini adalah kita mempersiapkan diri untuk
menghadapi kekekalan. Jadi apapun yang kita perbuat di bumi ini akan kita
pertanggungjawabkan pada akhirnya di hadapan Allah. Alkitab berkata,” Sebab kita semua harus menghadap tahta
pengadilan Allah… Demikianlah setiap orang di antar kita akan member
pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.” Dan oleh karena
itu Allah memberi kita bantuan untuk kita dapat menghadapi tahta pengadilan
Allah karena Allah ingin kita semua berhasil. Dan Allah memberikan bantuan
lewat pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam Alkitab.
Pertanyaan pertama adalah “ Apakah
yang kamu lakukan kepada Yesus Kristus,Anak-Ku yang tunggal? ” Allah tidak
akan memperdulikan apapun latar belakang kita dan agama kita, yang Ia pedulikan
adalah apakah yang kita menerima segala pengorbanan Yesus Kristus, percaya
kepada-Nya dan belajar untuk mengasihi-Nya? Yesus berkata,” Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak
ada seorangpun yang dating kepada Bapa, jika tidak melalui Aku.”
Pertanyaan kedua, “ Apa yang telah kamu lakukan terhadap segala
yang telah Aku berikan kepadamu?” Segala yang kita punyai seperti tenaga,
talenta, pemikiran,karunia, kesempatan, hubungan dan kekayaan adalah pemberian
Allah dan kita akan mempertanggungjawabkannya. Apakah kita menggunakannya untuk
rencana dan kemulian Allah atau kita gunakan untuk kesenangan pribadi atau kita
membiarkannya begitu saja.
Comments
Post a Comment