Yesus Bodoh???
Adalah seorang pemuda kaya yang tinggal di London, Inggris. Ia hidup dalam kemewahan dan kenyamanan di rumahnya. Suatu hari ia pergi ke Malaysia untuk berlibur. Pada saat ia berlibur ke Negara Malaysia ini ia tidak sengaja bertemu dengan seorang wanita yang cantik. Pada saat pandangan pertama ia merasa ada suatu perasaan lain timbul di dalam hatinya dan kemudian ia memberanikan diri untuk mendekati sang gadis cantik. Kemudian ia berkenalan dengan sang gadis dan mulai bercakap-cakap dengan dia. Dan dengan berjalannya waktu hubungan mereka mulai terbentuk dan mulai tumbuh akar cinta di hati sang pemuda kaya ini. Pemuda ini makin lama makin cinta dan sayang kepada sang gadis sehingga hubungan mereka makin lama makin dekat dan mesra. Suatu hari sang pemuda kaya ini memutuskan untuk menikahi sang gadis dan sang gadispun setuju menikah dengannya. Pernikahan tersebut berlangsung di Negara Malaysia dengan meriah dan megah.
Inilah babak baru dalam kehidupannya yang sekarang menjadi seorang suami. Pada suatu hari ia akan kembali ke negaranya dan ia membawa serta istrinya. Dan pada saat itu baru diketahui oleh sang pemuda bahwa gadis yang ia cintai dan nikahi tersebut dahulunya adalah seorang laki-laki yang mengalami transsexual menjadi seorang wanita. Pertama kali saat pemuda mendengar hal itu ia terkejut dengan luar biasa akan tetapi karena cintanya yang begitu besar dan tulus kepada sang istri tercinta ia tidak memperdulikan hal tersebut. Ia tetap menerima dan memperlakukan istrinya dengan penuh kasih sayang. Dan pada saat sang pemuda akan mengajak sang istri kembali ke Negara Inggris, kementrian Inggris menolak hal tersebut karena hal transsexual tersebut. Melihat itu sang pemuda tidak putus asa, ia mencoba melobby kementrian Inggris dan ia berkata bahwa ia akan memenuhi segala syarat dan ketentuan apapun bahkan ia rela membayar berapapun agar sang istri dapat ikut serta dengannya pulang ke Inggris. Pada akhirnya karena kegigihan sang pemuda, kementrian mengabulkan permintaanya dengan bayaran yang sangat mahal dan pemuda itu harus kehilangan semua hartanya untuk dapat memenuhi semua syarat dan ketentuan tersebut.
Dan setelah semua urusan dengan kementrian selesai, keduanya berangkat ke Inggris dan tinggal di sana. Dan sebuah perkara dasyatpun terjadi beberapa saat sang istri pergi meninggalkan dia dan pergi ke Manchester untuk menjadi penari. Melihat ini pemuda ini menjadi sangat depresi dan stress sampai-sampai ia ingin bunih diri tetapi beruntung teman-teman dan saudara-saudaranya mencegah dia dan member dukungan kepadanya sehingga ia bisa bertahan hidup. (Kisah Nyata)
Ceita ini juga sering kita alami dalam kehidupan nyata kita. Dari awal Yesus telah melihat kita dan Yesus jatuh cinta kepada kita dengan sepenuh hatinya. Karena Yesus berkata,” Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu.” Kalau demikian apakah Yesus tidak tahu siapa sebenarnya kita seperti sang pemuda tadi yang tidak tahu akan pasangannya yang aslinya adalah pria?? Yesus adalah Tuhan dan Ia mahatahu siapa sebenarnya kita. Ia tahu kesalahan dan dosa apa yang setiap hari kita lakukan. Ia juga tahu apa yang terkandung di dalam hati kita yang terdalam. Tetapi Ia mengabaikan semuanya itu dan ia seolah-olah seperti orang bodoh yang tetap memilih kita sebagai calon mempelainya. Ia menebus hidup kita dengan sangat mahal yaitu dengan mengorbankan Dirinya sendiri dan Ia menjadi miskin dan terhina karena itulah syarat untuk menebus hidup kita. Dan Ia tidak merasa sayang untuk semuanya itu. Akan tetapi yang menjadi masalah adalah bagaimanakah respon kita menanggap semua pengorbanan Yesus kepada kita. Apakah kita akan menghargainya dengan sepenuh hati dan pikiran kita sehingga kita dapat menjadi mempelai-Nya yang setia ataukah kita akan sama seperti sang istri pemuda tadi yang pergi meninggalkan pemuda itu tanpa sebab yang jelas. Banyak dari kita sering melupakan betapa besar pengorbanan Yesus bagi hidup kita dan kita pergi meninggalkan Dia sendiri. Marilah kita merenung sejenak betapa besar pengorbanan Yesus bagi kita mulai dari kita masih dalam kandungan, kelahiran kita, saat kita betumbuh dewasa dan sampai saat ini. Kita ingat berapa banyak mukjizat dan kasih karunia yang telah Ia berikan pada kita. Ia tidak pernah peduli siapa kita karena Ia begitu mengasihi kita. Amien.
Comments
Post a Comment